Blog Manja adalah blog yang berbagi informasi seputar puisi cinta romantis kata mutiara kesehatan dan kecantikan serta dilengkapi dengan info menarik bagi anda

Jangan Berlebihan Ketika Cemas

           Respon yang mirip ditunjukkan oleh kecemasan dan ketakutan. Respons emosional, psikis, dan perilaku terhadap ancaman yang berasal dari luar yang disebut dengan ketakutan. Sedangkan respons terhadap sebuah keadaan emosional yang tidak menyenangkan dan yang sumbernya kurang jelas yang disebut dengan kecemasan. Perubahan fisiologis dan perilaku yang mirip dengan yang disebabkan oleh ketakutan adalah hal yang biasanya menyertai kecemasan.

Ketika seseorang sedang stress, maka respon yang akan muncul adalah rasa cemas. Di sisi lain, dorongan untuk melakukan hubungan suami istri atau dorongan agresif yang tertekan adalah reaksi dari kecemasan.
Rasa cemas bisa saja timbul secara mendadak ataupun bertahap, dalam hitungan detik, menit, jam, atau hari, bahkan tahun.
 
Anda bisa saja terkena masalah ketika kecemasan yang Anda alami tidak berfungsi dengan baik,  sehingga menimbulkan gangguan kecemasan. dr Andri SpKJ dari Universitas Kristen Krida Wacana memberikan gambaran bahwa kecemasan yang berlebihan  merupakan cerminan dari salah satu gangguan kejiwaan. Rasa cemas yang berlebihan termasuk dalam golongan salah satu ganguan kejiwaan yang disebut dengan gangguan kecemasan menyeluruh atau Generlized Anxiety Disorder (GAD). Gejala yang ditunjukkan oleh orang-orang yang mengalami ini adalah selalu merasa khawatir dengan segala macam hal, bahkan untuk hal-hal yang belum terjadi.
dr Andri menerangkan “mungkin yang Anda jumpai itu adalah orang yang mengalami gangguan kecemasan menyeluruh atau dalam bahasa Inggrisnya disebut Generlized Anxienty Disorder (GAD).”
Kaum hawa, memang sangat dekat dengan gangguan kecemasan. Namun, tak jarang gangguan kecemasan juga menyerang kaum adam. Hal yang patut untuk disayangkan adalah hanya sedikit dari pasien gangguan kecemasan menyeluruh yang peduli terhadap keadaannya.

dr Andri mengungkapkan “pasien kadang tidak berobat atau menunda pengobatan sebelum akhirnya merasa tidak nyaman sekali atau ketika keluhan-keluhan fisik (psikosomatik) sudah mulai muncul. Tidak heran biasanya kondisi ini menahun dan tidak mendapatkan pengobatan saat-saat awal orang tersebut mengalami kecemasan ini.”
Yang harus diperhatikan dalam gangguan kecemasan menyeluruh ini adalah perbedaan yang tipis antara gejala kecemasan pada gangguan kecemasan menyeluruh dengan gangguan yang terjadi ketika Anda sedang panik.

Lebih lanjut, dr Andri menjelaskan “tapi ada beberapa hal yang khas untuk gejala pasien dengan gangguan cemas panic.”
Rasa khawatir yang berlebihan, bahkan terjadi pada seluruh aspek kehidupan ; sering kali pasien mengeluhkan rasa lelah yang berlebihan meskipun tidak ada aktivitas fisik yang menyebabkan rasa lelah ; pasien akan  sangat mudah tersinggung atau terlalu sensitive dan kesulitan dalam berkonsentrasi adalah beberapa gejala dari gangguan cemas. Kaku otot atau rasa pegal-pegal dan merasa sulit atau mengalami gangguan tidur adalah beberapa gejala dari gangguan fisik dari gangguan kecemasan.
Lebih lanjut, dr Andri menjelaskan bahwa “biasanya tiga dari gejala ini dialami pasien untuk menentukan diagnosis suatu gangguan kecemasan menyeluruh.”
Penyebab dari gangguan ini belum diketahui hingga kini. Namun, bisa dijelaskan denga beberapa teori, terutama biologis dan psikologis. Dalam teori tersebut dipaparkan bahwa, sistem otak, dimana terjadi ketidakseimbangan pada sistem monoamine, terutama sistem serotonin, yaitu hormone yang menyebabkan seseorang menjadi lebih bahagia, nyaman dan tenang berhubungan dengan gangguan tersebut.
dr Andri mengatakan “inilah yang membuat pasien dengan gangguan ini menjadi lebih baik jika diberikan obat antidepresan golongan SSRI seperti sertraline dan golongan SNRI seperti venlafaxine.”
Gangguan ini dapat dijelaskan dengan dua teori psikologis yang saling berhubungan s. Pertama, teori yang dikemukakan oleh Sigmund Freud, yaitu Teori Psikoanalisis, yang mengatakan bahwa konflik internal bawah sadar yang tidak terselesaikan terkait dengan kondisi ini yang akhirnya menimbulkan kekhawatiran yang terus-menerus sepanjang hidup.
Teori yang kedua adalah Teori Kognitif, yang mengatakan bahwa cara individu melihat sisi negative dari lingkungannya berkaitan dengan gangguan ini. Orang akan senantiasa berpikir negative ketika menderita gangguan kecemasan menyeluruh.

Gangguan ini bisa diobati secara psikologi dan biologi. Pengobatan dilakukan secara psikoterapis dari sisi psikologi. Dan gangguan ini diobati dengan psiofarmaka, dari sisi biologi.
Kemudian, dr Andri menerangkan bahwa “obat golongan SSRI seperti sertraline dan obat golongan SNRI seperti venlafaxine dinyatakan telah banyak membantu perbaikan pasien dengan gangguan kecemasan menyeluruh. Buspirone juga merupakan obat antidepresan pilihan untuk terapi ini walaupun belakangan sudah lebih ditinggalkan pemakaiannya dalam praktik sehari-hari karena bekerja lebih lama dan sangat spesifik untuk gangguan cemas menyeluruh saja.”

Mengurangi pikiran-pikiran negatif pasien atau mengalihkannya ke hal yang lebih positif adalah jenis psikoterapi yang dilakukan dengan pendekatan terapi kognitif. Dari sini secara perlahan pasien akan diajarkan untuk berpikir lebih positif pada apa yang dihadapinya.
Lalu, dr Andri menandaskan “mengalihkan dan mengurangi pikiran-pikiran negatif ini pada praktiknya butuh waktu yang panjang, sehingga terkadang pasien harus mengikuti pengobatan sampai beberapa bulan bahkan tahun.”

 http://kesehatan.segiempat.com/psikologi/jangan-berlebihan-ketika-cemas/




0 comments:

Post a Comment

Silahkan Berkomentar

Followers

Jangan Berlebihan Ketika Cemas