Pijat dipercaya bisa memberikan manfaat fisik dan emosional. Mulai
dari meredakan cedera otot hingga mengurangi stres dan cemas. Namun,
terapi pijat juga memiliki efek samping yang berisiko pada kesehatan.
Dikutip dari
Live Strong, pijat pada umumnya aman. Tetapi bisa menimbulkan risiko
pada sebagian orang. Oleh karena itu, ada baiknya jika Anda
berkonsultasi terlebih dulu terutama, jika Anda sedang hamil atau
mengalami pembekuan darah. Selain berkonsultasi, simak pula beberapa
risiko dan efek samping terapi pijat.
1. Rasa Sakit
Beberapa jenis
teknik pijat bisa menimbulkan rasa nyeri sehari setelah melakukan
pemijatan. Teknik pijat melibatkan berbagai tekanan, baik lembut dan
kuat. Biasanya teknik itu bertujuan untuk mengobati luka atau jaringan
otot. Pijat seharusnya tidak menyakitkan, terlepas dari apapun teknik
pijatannya. Jika saat dipijat Anda merasakan sakit, sebaiknya segera
beritahu terapis agar ia dapat memberikan tekanan yang bisa ditolerir
oleh tubuh.
2. Alergi
Saat melakukan
pijat, banyak terapis yang memadukannya dengan minyak pijat, lotion atau
minyak aromaterapi yang ternyata bisa memicu reaksi alergi. Hal ini
bisa diatasi dengan mencoba terlebih dulu minyak pijat pada punggung
tangan untuk mengetahui adanya reaksi alergi, sebelum akhirnya
diaplikasikan ke seluruh tubuh Anda.
3. Gula Dara Rendah
The University
of Maryland Medical Center (UMMC) menyarankan agar penderita diabetes
untuk memeriksa tekanan gula darah sehabis pijat. Terapi pijat terkadang
bisa membuat tekanan gula darah menurun. UMMC juga merekomendasikan
bahwa penderita diabetes yang suka pijat secara rutin, juga harus
membuat grafik untuk melihat pola dari gula darahnya.
4. Gumpalan Darah
Terapi pijat
bisa berbahaya bagi mereka yang memiliki gumpalan darah dalam tubuh.
Dengan pijat, gumpalan darah tersebut bisa berpindah tempat ke jantung
atau otak sehingga dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke. Hal
tersebut dikemukakan oleh situs kesehatan Body Worker.
5. Cidera
Terapis pijat
yang kurang profesiona bisa berpeluang memberikan luka selama perawatan.
Namun spesialis rehabilitasi fisik Dr Robert Gotlin, yang bekerja di
Beth Israel Medical Center di New York, mengatakan bahwa masalah
biasanya muncul ketika orang yang dipijat sudah luka atau bermasalah.
Cidera akibat terapis yang tak profesional, cenderung berisiko rendah
karena sebelum menjadi terapi mereka harus mendapatkan lisensi yang sah
dan Anda berhak untuk melihat lisensi tersebut.
6. Kerusakan Saraf
Banyak pakar
yang memperingatkan bahwa pijat dapat menyebabkan kerusakan saraf,
meskipun jarang dilakukan. Richard Brassaw dari situs Disability Happens
mengutip penelitian yang dilakukan oleh Arizona May Clinic yang
mengungkapkan bahwa pijat terlalu dalam dan kencang bisa menyebabkan
kerusakan saraf di area leher dan bahu. Kerusakan bisa terjadi jika
terapis memberikan tekanan pijat yang berlebihan..
http://www.acehtraffic.com/2012/09/inilah-bahaya-terapi-pijat-untuk.html
0 comments:
Post a Comment
Silahkan Berkomentar